Bloom’s Taxonomy itu kerangka untuk memahami tingkat kemampuan berpikir manusia, terutama dalam belajar.
Dibuat oleh Benjamin Bloom, konsep ini membantu guru atau pelajar mengetahui sejauh mana seseorang memahami dan bisa menerapkan pengetahuan.
Secara sederhana, ada 6 tingkatan kemampuan berpikir, dari yang paling dasar sampai paling tinggi:
1. Remember (Mengingat) — hafal fakta, istilah, atau konsep.
Contoh: Mengingat rumus luas segitiga.
2. Understand (Memahami) — bisa menjelaskan dengan kata-kata sendiri.
Contoh: Menjelaskan kenapa rumus luas segitiga seperti itu.
3. Apply (Menerapkan) — bisa menggunakan konsep dalam situasi nyata.
Contoh: Menghitung luas segitiga di soal lain.
4. Analyze (Menganalisis) — bisa memecah masalah jadi bagian-bagian.
Contoh: Menentukan faktor-faktor yang memengaruhi luas.
5. Evaluate (Menilai) — bisa membandingkan, mengkritik, atau menilai ide.
Contoh: Menilai metode mana paling efisien untuk menghitung luas.
6. Create (Menciptakan) — bisa membuat sesuatu yang baru dari ide yang ada.
Contoh: Merancang rumus baru atau aplikasi untuk menghitung luas otomatis.
Jadi, Bloom’s Taxonomy membantu kita naik level dalam berpikir — dari sekadar tahu, menjadi bisa memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, hingga menciptakan sesuatu yang baru.