CHAPTER AGILE Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apakah yang dimaksud dengan Agile?
Agile (tangkas) adalah satu pola pikir (mindset) dan kebiasaan berlandaskan 4 Nilai dan 12prinsip utama. Sedangkan Agile Software Development adalah metodologi pengembangan software yang didasarkan pada proses pengerjaan yang dilakukan berulang dimana, aturan dan solusi yang disepakati dilakukan dengan kolaborasi antar tiap tim secara terorganisir dan terstruktur.
2. Apa yang dimaksud dengan Agile Manifesto?
merupakan nilai-nilai yang digunakan dalam mendasari berlangsungnya Agile Software Development atau agile mindset untuk mengembangkan perangkat lunak dengan melakukannya dan membantu orang lain melakukannya. sebagai berikut:
- Individu dan interaksi lebih dari proses dan alat
- Perangkat lunak yang berfungsi lebih dari dokumentasi yang komprehensif
- Kolaborasi pelanggan lebih dari negosiasi kontrak
- Menanggapi perubahan lebih dari mengikuti rencana
Artinya, sementara ada nilai pada barang-barang di sebelah kanan, kami lebih menghargai barang-barang di sebelah kiri.
3. Apa yang dimaksud dengan 12 prinsip Agile, sebutkan ?
1. Kepuasan pelanggan
Prioritas tertinggi kami adalah untuk memuaskan pelanggan melalui pengiriman perangkat lunak yang berharga secara dini dan berkelanjutan.
2. Siap menerima perubahan
Menyambut perubahan persyaratan, bahkan terlambat dalam pengembangan. Proses tangkas memanfaatkan perubahan untuk keunggulan kompetitif pelanggan.
3. Membuat produk secara sinambung
Kirimkan perangkat lunak yang berfungsi sesering mungkin, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, dengan preferensi pada skala waktu yang lebih pendek.
4. Koordinasi harian
Pebisnis dan pengembang harus bekerja sama setiap hari selama proyek berlangsung.
5. Motivasi tinggi
Bangun proyek di sekitar individu yang termotivasi. Beri mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan percayai mereka untuk menyelesaikan pekerjaan.
6. Komunikasi langsung
Metode penyampaian informasi yang paling efisien dan efektif ke dan di dalam tim pengembangan adalah percakapan tatap muka.
7. Produk adalah indikator kemajuan
Perangkat lunak yang berfungsi adalah ukuran utama kemajuan
8. Perkembangan berkelanjutan
Proses Agile mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Sponsor, pengembang, dan pengguna harus dapat mempertahankan kecepatan konstan tanpa batas.
9. Perhatian pada teknis
Perhatian terus menerus pada keunggulan teknis dan desain yang baik meningkatkan kelincahan.
10. Kesederhanaan
Kesederhanaan-seni memaksimalkan jumlah pekerjaan yang tidak dilakukan-sangat penting.
11. Kemandirian
Arsitektur, persyaratan, dan desain terbaik muncul dari tim yang mengatur diri sendiri.
12. Evaluasi
Secara berkala, tim merefleksikan bagaimana menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan menyesuaikan perilakunya.
4. Sebutkan metode dan Praktik dalam Agile?
Metode Lean dan Kanban
Lean merupakan sebuah strategi manajemen kerja dan sumber daya yang berasal dari praktik manajemen di Jepang. Lean merupakan sebuah cara sistematis untuk menghilangkan pemborosan di dalam organisasi. Pemborosan di sini diidentifikasikan pada tujuh bidang: transportasi, persediaan, pergerakan, waktu, pelayanan berlebih, pengolahan berlebihan, dan kesalahan. Dalam bidang pelayanan, satu pemborosan ditambahkan yaitu SDM yang tidak diberdayakan. Selain itu, lean bekerja pada keseluruhan rantai nilai organisasi sehingga mampu mencegah berbagai bentuk potensi pemborosan.
Lean adalah sebuah metode yang bertujuan untuk meningkatkan suatu proses dengan menghilangkan semua aktivitas yang tidak ada nilai tambahnya dan meningkatkan proses kerja agar lebih efektif dan efisien, hasil yang lebih cepat dan kualitas yang lebih baik. Prinsip dasar dari lean bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ( value added ) produk ( barang atau jasa ) agar memberikan nilai kepada pelanggan ( cutomer value ) dalam semua alur proses kerja pada perusahaan. Tujuan dari lean adalah meningkatkan customer value secara terus menerus dengan peningkatan rasio antara nilai tambah terhadap waste ( the value-to-waste rasio ).
Terdapat 5 prinsip dasar Lean, yaitu :
- Mengidentifikasi produk ( barang atau jasa ) berdasarkan sudut pandang pelanggan dengan kualitas yang superior, harga yang kompetitif dan penyerahan yang tepat waktu.
- Mengidentifikasi value stream process mapping (proses pemetaan pada value stream) untuk setiap produk barang atau jasa.
- Menghilangkan pemborosan atau waste pada semua proses value stream yang tidak menghasilkan nilai tambah.
- Mengatur agar material, informasi dan produk berjalan secara lancar dan efisien selama proses value stream
- Mencari alat dan teknik peningkatan ( improvement tools and techniques ) untuk mencapai kualitas terbaik dengan cara peningkatan secara terus menerus.
Dalam konsep lean sendiri berfokus pada identifikasi waste atau pemborosan yang tidak ada nilai tambah dalam suatu proses diantaranya :
- Defect
Produk yang cacat atau rusak yang membutuhkan perbaikan sehingga banyak usaha dan waktu yang terbuang dalam suatu proses merupakan pemborosan
- Over Production
Membuat produk lebih awal dari jadwal yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar menyebabkan pemborosan penyimpanan karena kelebihan persediaan
- Waiting
Menunggu dalam suatu proses dan tidak melakukan kegiatan dapat berakibat waktu yang terbuang sehingga mengakibatkan pemborosan tanpa adanya hasil yang didapat
- Non Utilized Talent
Pemilihan serta melibatkan karyawan yang tidak berbakat dalam proses termasuk pemborosan dan menyebabkan kurangnya peningkatan hasil pencapaian perusahaan
- Transportation
Memindahkan barang atau komponen dalam suatu proses bahkan dalam jarak yang dekat membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang tidak memberikan nilai tambah
- Inventory
Persediaan yang berlebihan atau kelebihan stok sehingga menghabiskan tempat, waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk penanganan tambahan
- Motion
Gerakan yang tidak memberikan nilai tambah dengan menghabiskan waktu dan energi termasuk pemborosan dalam suatu proses
- Extra Processing
Segala bentuk penambahan proses yang tidak diperlukan akan menambah pengeluaran dan akan merugikan bagi perusahaan
Kanban
Kanban adalah salah satu metode dalam manajemen proyek dengan cara membuat visualisasi menggunakan papan, kolom, dan kartu untuk mengelola tugas dan alur kerja secara lebih efektif.
Visualisasi itu memungkinkan tim untuk melihat tugas atau pekerjaan yang sedang berlangsung dan memahami informasi kompleks seperti proses, hubungan antar tugas, serta masalah atau risiko yang memengaruhi kemampuan tim dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan tepat waktu.
Kanban sendiri sebenarnya dalam bahasa Jepang berarti "tanda visual" atau "kartu". Konsep ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1940-an oleh Taiichi Ohno salah satu engineer di perusahaan Toyota, Jepang.
Pada saat itu Taiichi mengembangkan Kanban sebagai sistem perencanaan sederhana untuk mengontrol dan mengelola pekerjaan serta inventaris pada setiap tahapan produksi Toyota secara optimal.
Ide ini ia dapatkan setelah melihat cara kerja supermaket yang mampu mengelola inventaris dengan efisien sesuai dengan jumlah permintaan konsumen.
Hal tersebut dilakukan dengan memesan pasokan dari vendor dan mengisi ulang produk hanya ketika melihat sinyal visual berupa rak yang hampir kosong di toko mereka.
Pendekatan ini yang kemudian diterapkan pada Toyota, sebab saat itu Taiichi mengidentifikasi masalah dalam manajemen inventaris mereka yang tidak efisien.
Metode tersebut diterapkan dengan cara mengomunikasikan tingkat kapasitas pekerjaan setiap pekerja di pabrik secara real time dengan memberikan kartu antar tim. Misalnya ketika bahan-bahan di jalur produksi kosong, kartu kanban akan dikirimkan ke bagian gudang untuk memberitahu apa saja yang dibutuhkan.
Bagian gudang lalu akan memberikan sinyal kebutuhan ini pada pemasok yang akan mengirimkan inventaris ke gudang. Proses ini kemudian dikenal sebagai awal dari konsep proses manufaktur JIT atau just in time.
Metode Kanban juga dipopulerkan kembali oleh David.J Anderson dalam bukunya Kanban: Successful Evolutionary Change for Your Technology Business dan banyak diadopsi ke dalam manajemen proyek, IT, dan software development.
Salah satu alasan Kanban banyak digunakan adalah karena metode ini menawarkan beberapa manfaat, seperti:
- Meningkatkan kolaborasi.
- Pemberdayaan karyawan.
- Alur kerja yang lebih lancar.
- Manajemen inventaris yang lebih baik.
- Meningkatkan quality control.
- Fleksibel.
- Peningkatan atau perbaikan yang berkelanjutan.
- Efisiensi waktu.
- Membantu kemampuan tim untuk fokus.
5. Jelaskan perbedaan Waterfall dengan Agile?
Model Waterfall dapat dianggap sebagai proses sekuensial yang ketat, tetapi metodologi Agile adalah proses pengembangan perangkat lunak yang sangat kolaboratif, yang mengarah pada input tim yang lebih baik dan penyelesaian masalah yang lebih cepat.
6. Jelaskan perbedaan bentuk team antara Waterfall dan Agile ?
Team Waterfall bekerja secara baik untuk proyek yang diselesaikan secara linier dan tidak memungkinkan untuk kembali ke fase sebelumnya, bentuknya secara statik berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing didalam project.
Sedangkan Agile Team berfokus pada alur kerja yang adaptif dan simultan. Metode Agile memecah proyek menjadi periode yang lebih kecil dan berulang, bentuk nya secara dinamis berdasarkan sprint backlog, solusi dan delivery projectnya.
7. Apa yang dimaksud dengan stancill model & Cynafin ?
CYNEFIN Framework, sebuah alat yang membantu pembuatan keputusan untuk penyelesaian masalah dengan memahami situasi yang dihadapi. CYNEFIN diambil dari kata Welsh yang artinya “tempat” atau “habitat” dan menggambarkan berbagai faktor eksternal yang memengaruhi cara kita berpikir dan mengambil keputusan.
CYNEFIN Framework menempatkan masalah ke dalam 5 situasi yang ditentukan oleh hubungan sebab-akibat, yaitu: Simple, Chaotic, Complicated, dan Complex. Dengan menilai 5 situasi tersebut, kita dapat menentukan tindakan penyelesaian masalah yang efektif.
Stancill model / Stensil adalah kompiler yang menghasilkan Komponen Web (lebih khusus lagi, Elemen Kustom) dan membangun aplikasi web berkinerja tinggi. Stensil menggabungkan konsep terbaik dari kerangka kerja paling populer menjadi alat waktu pembuatan yang sederhana. Stensil mengambil fitur seperti. DOM virtual. Render async (terinspirasi oleh React Fiber) Untuk membangun satu pustaka komponen untuk semua aplikasi Anda. Komponen stensil hanyalah Komponen Web, jadi mereka bekerja dengan kerangka kerja utama apa pun atau tanpa kerangka kerja sama sekali.
8. Jelaskan tentang Predictive life cycle ?
Siklus hidup prediktif (juga dikenal sebagai siklus hidup klasik atau yang berfokus pada perencanaan) adalah siklus di mana ruang lingkup, tenggat waktu, dan biaya ditentukan sesegera mungkin dalam siklus hidup proyek dan upaya difokuskan untuk memenuhi komitmen yang ditetapkan untuk masing-masingnya. faktor.
9. Jelaskan tentang Iterative life cycle ?
Siklus hidup berulang / Iterative adalah siklus hidup proyek dimana ruang lingkup proyek ditentukan selama bagian awal dari siklus hidup proyek. Fase siklus hidup tertentu ini dapat tumpang tindih atau terjadi secara berurutan. Dengan demikian, perkiraan biaya dan waktu dimodifikasi secara rutin terutama ketika pemahaman tentang produk juga meningkat.
10. Jelaskan tentang Incremental life cycle ?
Ada berbagai jenis siklus hidup manajemen proyek yang harus diperhatikan oleh manajer proyek. Salah satunya adalah siklus hidup inkremental. Siklus hidup tambahan adalah di mana ruang lingkup proyek ditentukan di bagian awal siklus. Namun, perkiraan biaya dan waktu selalu dimodifikasi oleh tim seiring berjalannya proyek. Dengan proses ini, produk dikembangkan dengan menambahkan elemen-elemen yang dapat menambah fungsionalitas produk secara berurutan.
11. Jelaskan tentang Agile life cycle ?
12. Jelaskan tentang The Continuum of Life Cycles ?
Adalah life cycle untuk Megaproyek (yang menelan biaya lebih dari $ 1 miliar) mengikuti siklus hidup yang menimbulkan masalah manajemen khusus.
Siklus hidup proyek biasanya terdiri dari 5 fase:
1) perencanaan,
2) desain awal dan tinjauan lingkungan,
3) desain akhir dan hak tinjauan,
4) konstruksi, dan
5) operasi.
Dimana setiap fase nya adalah bagian dari keseluruhan dan tidak independen, tugas mandiri yang dapat eksis dalam isolasi.
13. Jelaskan karakteristik dari Agile team ?
1. Organisasi mandiri tim Anda membutuhkan anggota kolaboratif, yang mahir dalam mengatur diri sendiri. Dengan tidak adanya pengaturan diri, tim Anda mungkin tampak kacau. Mereka cenderung berjuang di tahap pertama proyek yaitu saat menyiapkannya. Dalam skenario seperti itu, tim akan menghasilkan hasil berkualitas buruk. Jadi, jika itu adalah sebuah band musik, musik yang dihasilkannya tidak akan bernyawa. 2. Kolaborasi tingkat tinggi Pernahkah Anda mendengar tentang "lingkaran kualitas"? Di Jepang, ini adalah elemen penting untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan tingkat kolaborasi yang tinggi di antara anggota tim dan insinyur. Faktanya, Jepang mengembangkan sistem ini untuk menciptakan tim yang gesit setelah Perang Dunia Kedua untuk bersaing dengan saingan mereka dalam pembuatan mobil di Barat. Dalam "lingkaran kualitas", setiap individu didorong untuk menawarkan kontribusi mereka untuk membuat produk akhir yang luar biasa, terlepas dari apa tanggung jawab inti mereka. Jika mereka memiliki ide untuk meningkatkan proses, mereka harus membaginya dengan tim. Cara kerja tim yang gesit 3. Pengembangan keterampilan berbentuk T Saat mengembangkan keterampilan berbentuk T, anggota tim tidak berpegang pada peran yang telah ditentukan sebelumnya. Mereka mengembangkan keterampilan tambahan dan terkait dengan mengingat produk akhir. Mereka tidak membatasi kontribusi individu mereka sesuai dengan keterampilan mereka yang ada. Pembelajaran berkelanjutan adalah bagian penting dari pengorganisasian diri tim dan mengembangkan keterampilan berbentuk T. Ini menciptakan kerangka kerja yang solid untuk berkolaborasi dan bekerja dengan kesepakatan tim untuk menghasilkan hasil terbaik. Misalnya, dalam sebuah band musik, para musisi harus memiliki pemahaman tentang bagaimana beberapa instrumen dimainkan untuk menciptakan efek yang diinginkan. 4. Kesepakatan tim Dalam tim berkinerja tinggi dan gesit, ada kesepakatan tim yang tidak diucapkan, yang memutuskan siapa yang akan melakukan apa. Ini adalah bagian dari perdagangan untuk menghasilkan hasil terbaik. Peran dan tanggung jawab individu mengambil kursi belakang. Sebuah pemahaman umum dicapai untuk memutuskan siapa yang akan memikul tanggung jawab tambahan sehingga segala sesuatunya dilakukan secara profesional dan bukan cara amatir melakukannya. 5. Peningkatan berkelanjutan Bekerja dengan kerangka kerja terbaik dan pemahaman tentang kesepakatan tim tidak cukup untuk memastikan bahwa tim Anda bekerja secara sinergis dan profesional. Membuat peningkatan terus-menerus dalam keterampilan Anda harus menjadi kebiasaan seumur hidup. Terus kembangkan keterampilan tambahan, sehingga Anda dapat mencapai penguasaan di bidang Anda. 6. Preferensi untuk kesuksesan tim daripada pencapaian individu Terkadang anggota tim merusak keseluruhan proyek karena mereka ingin tampil lebih cemerlang secara individu. Mereka mengabaikan kinerja tim dan itu menciptakan kekacauan. Kecenderungan anggota tim untuk menonjolkan diri mereka harus mengambil kursi belakang dan keberhasilan proyek harus menjadi prioritas utama. 7. Slack Untuk ritme yang sempurna, jeda mendadak atau hening sejenak sama pentingnya dengan musik yang dimainkan. Ini benar-benar membuktikan betapa lincahnya tim Anda dan bagaimana mereka bisa tiba-tiba menghentikan diri mereka sendiri untuk menciptakan efek yang luar biasa.
14. Jelaskan peran Project Manager dalam Environment Agile ?
Dalam lingkungan Agile, peran manajer proyek dan master scrum adalah sebagai berikut:
• Seorang manajer proyek mengelola proyek – ruang lingkup, biaya, garis waktu dan kualitas proyek secara keseluruhan. Seorang master scrum mengelola masing-masing scrum untuk mencapai tujuan proyek.
• Seorang manajer proyek mungkin mengelola beberapa proyek sekaligus. SEBUAH scrum master biasanya berfokus pada tim proyek tertentu.
• Seorang manajer proyek mengelola anggaran dan risiko proyek. Seorang scrum master memotivasi anggota tim, memfasilitasi sprint perencanaan dan rapat scrum.
• Seorang manajer proyek berfokus pada proses dan mengalokasikan tugas ke anggota tim. Seorang master scrum membantu meningkatkan dinamika tim dan bertindak sebagai pemimpin yang melayani jika diperlukan oleh proyek.
• Manajer proyek adalah komunikator antara manajemen tim dan anggota tim. Seorang scrum master adalah fasilitator dan melatih pemilik produk.
• Manajer proyek memberi tahu manajemen tentang proyek kemajuan dan berkoordinasi dengan tim lain. Seorang master scrum memotivasi anggota tim dan meningkatkan ikatan tim
15. Sebutkan Atribut yang di butuhkan untuk Sukses nya suatu Agile Team ?
1. Good Communication Komunikasi yang buruk melahirkan konflik internal, yang mengarah ke banyak masalah lain. Dzenis Softic, Chief Technology Officer di Clickbooth, menjelaskan sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak menghadapi masalah komunikasi, di mana para pengembang menyalahkan bisnis karena tidak "memberi mereka waktu/sumber daya untuk melakukan pekerjaan dan kode mereka dengan benar." Bisnis menderita kerugian pendapatan karena bug mulai merayap ke dalam sistem. 2. Deep Understanding of Agile Dalam survei VerisonOne baru-baru ini, 80 persen responden mengatakan bahwa “organisasi mereka berada pada atau di bawah tingkat yang masih matang” dalam hal pengembangan tangkas. Banyak organisasi, terutama perusahaan pengembangan perangkat lunak, masih belum sepenuhnya gesit karena karyawan mereka tidak memiliki pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang praktik tangkas. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang tangkas dalam praktik dan teori, bisnis tidak dapat mengharapkan upaya terbaik dari tim mereka. 3. Strong Agile Leadership Banyak yang sering bertanya-tanya apakah tim tangkas yang mengatur diri sendiri membutuhkan pemimpin yang terpusat. Jawabannya adalah “ya.” Seperti yang dijelaskan oleh pelatih tangkas John Yorke, kenyataan dalam tim pengembangan perangkat lunak kecil adalah bahwa manajer tim melakukan peran kepemimpinan yang berbeda, termasuk Pemilik Produk, Manajer Proyek, arsitek, dan pelatih tim. sumber
16. Apa yang dimaksud dengan Servant Leader ?
Kepemimpinan yang melayani adalah filosofi kepemimpinan di mana tujuan pemimpin adalah untuk melayani. Ini berbeda dengan kepemimpinan tradisional di mana fokus utama pemimpin adalah kemajuan perusahaan atau organisasi mereka.
17. Bagaimana cara Agile team mengukur performance nya ?
Dengan menggunakan Agile Metrics.
Agile Metrik mencakup metrik Lean , yang berfokus pada aliran nilai dari organisasi ke pelanggannya, dan metrik Kanban, yang berfokus pada alur kerja dan menyelesaikan tugas. Sementara sebagian besar metrik tangkas berlaku untuk tim scrum, metrik khusus scrum berfokus pada pengiriman perangkat lunak yang dapat diprediksi, memastikan tim scrum memberikan nilai maksimum kepada pelanggan di setiap iterasi.
Memiliki 3 goal utama diantaranya:
- Untuk mengukur hasil dari tim scrum dan memahami berapa banyak nilai yang diberikan kepada pelanggan.
- Untuk mengukur efektivitas tim scrum; kontribusinya terhadap bisnis dalam hal ROI, waktu ke pasar, dll.
- Untuk mengukur tim scrum itu sendiri untuk mengukur kesehatannya dan menangkap masalah seperti pergantian tim, gesekan, dan pengembang yang tidak puas.
18. Apa yang dimaksud dengan “Cross-functional team” member ?
Cross-functional team atau tim lintas fungsi adalah sekelompok karyawan dari berbagai departemen fungsional yang bekerja sama sebagai tim untuk menyelesaikan masalah bersama. Tim ini terdiri dari karyawan dengan tingkat hirarki yang sama serta berasal dari berbagai bidang keahlian, misalnya produksi, pemasaran, keuangan, dan teknologi informasi.
19. Apa yang dimaksud dengan Generalizing Specialists ?
Seorang generalizing-specialist merupakan individu yang memulai karir sebagai seorang generalis. Namun, ia ternyata juga membuktikan memiliki 'pengetahuan' mendalam di suatu bidang. Kebalikannya Seorang specializing-generalist merupakan individu yang memiliki pengetahuan mendalam di satu bidang.
20. Apa yang dimaksud dengan “I-SHAPED PEOPLE AND T-SHAPED PEOPLE” ?
I-Shaped people adalah mereka yang telah tumbuh dan mengembangkan kedalaman pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam satu disiplin ilmu. Tetapi mereka memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan di luar disiplin itu. T-Shaped people, topik di sebagian besar konferensi Agile hari ini adalah mereka yang memiliki kedalaman pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam satu disiplin ilmu, serta luasnya pengetahuan dan keterampilan yang masuk akal di berbagai disiplin ilmu. V-Shaped people adalah tempat yang saya yakini sedang kita tuju. Mereka memiliki sedikit pengetahuan dan keterampilan dalam satu disiplin ketika mereka mulai bekerja. Di mana orang Berbentuk V berbeda dengan orang Berbentuk T adalah, saat mereka tumbuh dalam pengetahuan dan keterampilan, mereka tumbuh secara spiral baik secara horizontal maupun vertikal. Orang Berbentuk V adalah jenis yang kita butuhkan untuk Cara Kerja Baru – jadi, fokuskan karier dan pengembangan kompetensi baik di seluruh maupun di atas dan kembangkan tenaga kerja Anda di masa depan.
No comments:
Post a Comment