"The struggle you're in today is developing the strength you need for tomorrow." – Robert Tew
Post-traumatic growth (PTG) adalah istilah ilmiah yang merujuk pada perubahan positif yang dialami seseorang sebagai hasil dari perjuangan menghadapi peristiwa traumatis atau penuh tekanan. PTG berbeda dari "resilience" atau ketahanan, di mana PTG menggambarkan pertumbuhan psikologis yang lebih dalam dan transformasional setelah mengalami trauma, sementara ketahanan merujuk pada kemampuan seseorang untuk kembali ke kondisi semula tanpa perubahan signifikan setelah trauma.
Penelitian Terkait Post-Traumatic Growth
Penelitian tentang PTG mulai berkembang dalam psikologi klinis pada 1990-an, dengan karya yang dipelopori oleh Richard Tedeschi dan Lawrence Calhoun. Mereka mengembangkan model dan skala untuk mengukur PTG yang dikenal sebagai Post-Traumatic Growth Inventory (PTGI). Penelitian mereka menemukan bahwa orang yang mengalami PTG menunjukkan peningkatan di lima area utama:
- Apresiasi yang lebih besar terhadap hidup.
- Hubungan yang lebih dalam dan lebih bermakna dengan orang lain.
- Kesadaran akan kekuatan pribadi.
- Perubahan dalam prioritas hidup.
- Pertumbuhan spiritual atau eksistensial.
Dalam penelitian Tedeschi dan Calhoun, banyak individu melaporkan bahwa setelah peristiwa traumatis seperti kehilangan orang yang dicintai, penyakit serius, atau bencana, mereka merasakan peningkatan empati, makna hidup yang lebih dalam, dan rasa syukur yang lebih besar.
Kesimpulan Tentang Post-Traumatic Growth
- PTG bukan hanya tentang "pulih" dari trauma, tetapi tentang berkembang setelah trauma. Individu yang mengalami PTG sering melaporkan bahwa trauma tersebut memicu perubahan mendalam dalam pandangan hidup mereka.
- PTG tidak terjadi pada semua orang, dan bukan semua orang yang mengalami trauma akan mengalami pertumbuhan. Faktor-faktor seperti dukungan sosial, refleksi diri, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru berperan besar dalam menentukan apakah seseorang akan mengalami PTG.
- Proses PTG sering kali membutuhkan waktu, dan ini tidak berarti bahwa seseorang tidak mengalami kesedihan atau penderitaan. Sebaliknya, PTG muncul setelah melalui proses pergulatan dengan rasa sakit dan trauma.
No comments:
Post a Comment